Seorang warga melintas di depan SDN 1 Dompyongwetan, Kecamatan Gebang, yang tengah direvitalisasi |
CN – Sekolah Dasar Negeri
(SDN) 1 Dompyongwetan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, direvitalisasi.
“Sekolah kami sudah
direvitalisasi sejak Agustus 2025 lalu,” tutur Kepala SDN 1 Dompyongwetan,
Halimah, Selasa, 14 Oktober 2025. Dijelaskan Halimah, sebelum revitalisasi
dilakukan, kondisi bangunan SDN 1 Dompyongwetan yang dipimpinnya sangat
memprihatinkan. Atap sekolah banyak yang bocor dan struktur kuda-kuda bangunan
rusak berat, sehingga membahayakan keselamatan siswa dan guru.
“Sebelumnya kelas ini
kondisinya sangat parah. Kuda-kuda atap sudah patah, jadi kami sangat khawatir
dengan keselamatan siswa saat kegiatan belajar mengajar berlangsung,” tutur
Halimah. Karenanya, lanjut Halimah, pihaknya sangat berterima kasih atas
bantuan dan usulan dari Dinas Pendidikan serta Bupati Cirebon ke Kementerian
Pendidikan hingga akhirnya sekolah
mereka tahun ini bisa direhab. “Mudah-mudahan
dengan pembangunan ini anak-anak menjadi lebih semangat belajar dan guru pun
lebih nyaman mengajar,” tutur Halimah.
Ditambahkan Halimah,
terdapat enam ruang kelas yang direhabilitasi dalam proyek tersebut. Selain
itu, sekolah juga mendapat bantuan pembangunan ruang perpustakaan, Unit
Kesehatan Sekolah (UKS), toilet baru, serta pemeliharaan fasilitas lainnya.
Beberapa bangunan bahkan dibangun dari nol, termasuk ruang UKS dan toilet. “Selama
proses, siswa masuk bergantian,” tutur Halimah. Untuk kelas 1 sampai 3 masuk
pagi dari jam 07. 00 WIB hingga jam 10.00 WIB, sedangkan untuk kelas 4 sampai 6 masuk siang, yaitu mulai
jam 10.30 WIB sampai jam 13.00 WIB.
Kini perlahan, wajah sekolah mulai berubah. Halimah pun
berharap proses pembangunan yang menelan anggaran Rp1,006,252,728 itu bisa selesai tepat waktu agar segera digunakan
untuk kegiatan belajar mengajar.“Harapan saya, setelah gedung ini selesai,
anak-anak semakin semangat belajar, guru juga semakin bersemangat mengajar.
Kami akan terus menjaga dan memelihara fasilitas ini agar tetap baik,” tutur
Halimah. (Din)