Siswa Sekolah Dasar (SD) terlihat menikmati makananan yang disajikan melalui program MBG |
CN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon akan mendatangi langsung
dapur MBG. Upaya ini untuk mempercepat keluarnya Sertifikat Laik Higien dan
Sanitasi (SLHS) yang menjadi syarat beroperasinya dapur MBG.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni, menjelaskan bahwa sebelumnya proses pengajuan SLHS dilakukan secara daring melalui sistem Online Single Submission (OSS). Namun kini, untuk mempercepat proses sekaligus untuk memastikan bahwa standar keamanan pangan dipenuhi, maka pengajuan SLHS bisa dilakukan secara manual melalui Dinkes Kabupaten Cirebon. “Selanjutnya tim khusus dari kami akan langsung melakukan inspeksi ke dapur MBG,” tutur Eni, Kamis, 9 Oktober 2025.
Namun, SLHS baru akan diterbitkan setelah semua standar higien dan sanitasi telah terpenuhi. Menurut Eni, jika hasil inspeksi ternyata di dapur MBG tersebut masih memiliki kekurangan, maka penyelenggara diminta untuk terlebih dahulu melakukan perbaikan.
Ditambahkan Eni, pihaknya sudah mendata bahwa ada 75 penyelenggara MBG di Kabupaten Cirebon dan 45 diantaranya sudah beroperasi. Dari jumlah tersebut sebanyak 40 penyelenggara MBG sudah mengajukan permohonan inspeksi untuk mendapatkan SLHS. Jumlah ini menurut Eni mengalami kenaikan dibandingkan sebelumnya yang hanya 26 penyelenggara MBG yang mengajukan SLHS.
Ditambahkan Eni, pemerintah daerah tidak langsung menghentikan operasional penyelenggara MBG yang belum memiliki SLHS. Namun, mereka wajib segera mengurus sertifikat tersebut.
Selanjutnya selain melakukan pengawasan, Dinkes Kabupaten Cirebon juga melakukan pembinaan kepada penyelenggaran MBG di wilayah mereka. Materi pembinaan mencakup persyaratan higien, cara memilih bahan makanan, teknik pengolahan, hingga standar penyajian yang aman bagi konsumen, khususnya anak sekolah. “Melalui pembinaan ini kami berharap semua pihak berhati-hati dalam setiap tahapan penyediaan makanan, mulai dari memilih bahan, memasak, hingga menyajikan. Tujuannya agar kejadian keracunan yang terjadi di daerah lain tidak sampai terjadi di Cirebon,” tutur Eni.