Harga Telur Alami Kenaikan


Salah satu penjual telur di pasar tradisional 

 

CN – Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional di Cirebon alami kenaikan. Penjual maupun pembeli mengeluh karena telur merupakan protein yang bisa dibeli dengan harga terjangkau.

Nana, 32, seorang pedagang sayur keliling mengungkapkan bahwa harga telur sejak sekitar 3 hari yang lalu. “Hari ini saya jual telur seharga Rp 17 ribu per setengah kilogram. Saya beli di harga Rp 31 ribu karena untuk dijual lagi,”  tutur Nana, Senin, 13 Oktober 2025. Namun pedagang langganannya di Pasar Kanoman menjual telur kepada pembeli perorangan sudah di harga Rp 31 ribu hingga Rp 32 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 28 ribu hingga Rp 29 ribu per kilogram.

 Nana mengaku kenaikan harga telur saat ini cukup memberatkan masyarakat. “Telur kan protein yang harganya terjangkau masyarakat. jadi ya pasti mengeluh,” tutur Nana. Untuk meringankan pelanggannya, sekalipun Nana mengaku membeli telur yang dikemas ukuran setengah kilo, tetap melayani pelanggannya yang hanya ingin membeli seperempat kilogram. “Jadi saya bagi dua lagi,” tutur Nana.

Kondisi yang sama pun terjadi di Kabupaten Cirebon. Di Pasar Sumber, Kabupaten Cirebon, harga telur kini sudah mencapai Rp 31 ribu hingga Rp 32 ribu per kilogram. “Kenaikan harga telur kemungkinan karea meningkatnya biaya pakan dan berkurangnya pasokan dari peternak lokal,” tutur Aminah, seorang pedagang di pasar tersebut. Padahal sebelumnya telur dijual seharga Rp 28 ribu hingga Rp 29 ribu per kilogram.

Kenaikan harga telur ini, lanjut Aminah menyebabkan pelanggannya, baik ibu rumah tangga maupun pedagang kecil mengurani jumlah pembelian. “Ada pelanggan saya yang punya warung makan kecil hanya membeli 1 kilogram sehari. Padahal biasanya ia membeli minimal 2 kilogram sehari,” tutur Aminah.

Sementara itu seorang peternak di Kabupaten Cirebon, Hendra Sutisna, menjelaskan kenaikan harga pakan ternak menjadi salah satu komponen yang menyebabkan kenaikan harga telur. “Jagung, salah satu komponen utama pakan ayam petelur kini harganya sudah naik. Dari sebelumnya hanya Rp 5.500 per kilogram menjadi Rp 6.800 per kilogram,” tuturnya.  Akibat naiknya harga pakan ternak, sebagian peternak kecil kini sudah mulai mengurangi populasi ayam mareka karena tidak sanggup menanggung beban pakan hingga perawatan. Kondisi ini yang kemudian menjadi penyebab supai telur dari wilayah selatan Kabupaten Cirebon ke sejumlah pasar tradisional berkurang dan harga telur pun otomatis mengalami kenaikan. (Ris)