Peluncuran bantuan pangan di Kota Cirebon, Jumat 14 November 2025. |
CN
– Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon mulai
menyalurkan 10.000 ton beras kepada masyarakat. Penyaluran ini sebagai bagian
dari program bantuan pangan yang menyasar warga di empat wilayah kerja Bulog
Cirebon, masing-masing Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, dan
Kabupaten Majalengka.
Kepala Bulog Cirebon, Imam Mahdi menjelaskan bahwa penyaluran ini juga disertai bantuan minyak goreng dengan volume mencapai sekitar 3.000 ton liter. “Proses distribusi ditargetkan rampung pada akhir November 2025, dengan harapan dukungan pasokan dari produsen tetap terjaga sepanjang pelaksanaan program,” tutur Imam, Jumat,14 November 2025.
Selanjutnya penyaluran bantuan pangan untuk Kota Cirebon menurut Imam diberikan kepada 25.303 Penerima Bantuan Beras (PBB). Masing-masing penerima memperoleh paket yang terdiri dari 20 kilogram beras dan 4 liter minyak goreng," jelas Imam. Jumlah bantuan yang diterima warga diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat penerima hingga periode akhir tahun, terutama untuk menjaga stabilitas konsumsi pangan rumah tangga.
Imam juga memastikan bahwa kondisi staf tetap aman
dan siap menjalankan tugas distribusi meski volume pekerjaan meningkat
signifikan. Menurutnya, koordinasi antara gudang, transporter, dan aparat
wilayah terus diperkuat untuk menghindari hambatan logistik yang berpotensi
memperlambat distribusi. “Ini kan penyaluran besar, banyak titik dan jadwalnya
ketat. Tapi kondisi staf aman, mereka sudah terbiasa dengan skema penugasan
serupa. Kami bagi tim agar distribusi berjalan paralel di beberapa lokasi,”
jelas Imam.
Salah satu tantangan utama penyaluran, lanjutnya, berada pada ketersediaan minyak goreng dari produsen. Meski stok beras relatif aman dan telah siap di gudang sejak awal bulan, distribusi minyak harus menunggu kelancaran pasokan industri. Karena itu, Bulog berharap tidak ada gangguan suplai sehingga jadwal akhir November masih dapat dipenuhi. “Target kami penyaluran selesai akhir November. Namun, ini sangat bergantung pada distribusi minyak dari produsen. Kalau lancar, kita bisa menyalurkan sesuai target,” tutur Imam. (Hid)