Pemkab Cirebon Lakukan Pengetatan Anggaran Tahun Depan

 


Bupati Cirebon, Imron Rosyadi tengah meninjaui betonisasi dan perbaikan jalan di wilayah timur


CN – Dana transfer ke daerah (TKD) berkurang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon lakukan pengetatan dan refocusing anggaran tahun depan.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, total Rp 305 miliar dana transfer dari pemerintah pusat dipastikan tidak akan masuk ke APBD Kabupaten Cirebon 2026 mendatang.  “Kondisi ini harus membuat kami melakukan penyesuaian drastis untuk sejumlah pos belanja,” tutur Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, Kamis, 16 Oktober 2025.

Pengurangan terbesar, lanjut Imron, dilakukan pada pos biaya operasional dan perjalanan dinas Aparatur Sipil Negara (ASN), “Kalau perjalanan dinas ya dikurangi. Bahkan kalau memang ada yang mendesak, mereka juga bisa membayar sendiri,” tutur Imron. Namun untuk belanja pegawai, seperti gaji dan tunjangan ASN menurut Imron tidak akan dipangkas. Bahkan akan mengalami penyesuaian yang positif.

Selain perjalanan dinas, pemangkasan anggaran juga dilakukan untuk sejumlah kegiatan yang bersifat seremonial. Sedangkan untuk pos kesehatan dan pendidikan menurut Imron juga akan mengalami penyesuaian. “Namun pemangkasan di bidang ini tidak menyentuh aspek vital, seperti pelayanan untuk rumah saki, puskesmas hingga penggajian untuk tenaga pendidik. Kesehatan tetap jalan, tapi kegiatan yang sifatnya rapat, pelatihan, atau seremoni dikurangi,” tutur Imron.

Pada kesempatan yang sama Imron pun mengungkapkan bahwa pengetatan anggaran tetap dilakukan dengan cermat dan tidak akan mengganggu kepentingan publik. Belanja yang berorientasi pada pelayanan publik dan infrastruktur sosial tetap diutamakan. “Program pembangunan fisik, jalan, dan infrastruktur sosial menjadi prioritas utama meskipun anggaran menurun,” tutur Imron

 Imron pun mengungkapkan bahwa Pemkab Cirebon juga tengah menyusun strategi agar penurunan TKD tidak berimbas besar terhadap pelayanan publik.  Salah satu langkah yang ditempuh adalah melakukan refocusing anggaran dengan memprioritaskan kegiatan yang memiliki output langsung ke masyarakat. Langkah ini dianggap penting karena sebagian besar TKD yang hilang bersumber dari transfer pemerintah pusat yang belum pasti terealisasi penuh pada tahun anggaran mendatang.  "Kita menyesuaikan saja, karena sumber TKD itu kan tergantung kemampuan APBN. Kalau ada pemangkasan, daerah juga harus ikut efisien,” jelas Imron.

 Selanjutnya kepada ASN di lingkungan Pemkab Cirebon Imron pun meminta agar tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. “Sekali pun ada pengurangan anggaran, kami meminta mereka untuk tetap produktif dan tetap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” pinta Imron. (Ris)