![]() |
Bupati Indramayu Lucky Hakim mengunjungi lembaga pendidikan di Indramayu, Jawa Barat, Kamis (7/8/2025) |
CN - Pemerintah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat menjamin hak pendidikan bagi seluruh warga tanpa batasan usia melalui peluncuran program Indramayu Belajar dan gerakan Reang Belajar bagi warga dewasa yang belum menyelesaikan pendidikan dasar.
“Program ini tentang keadilan sosial, untuk membuka peluang baru dan masa depan,” kata Bupati Indramayu Lucky Hakim di Indramayu, Kamis.
Berdasarkan data pemerintah daerah, rata-rata lama sekolah warga di Indramayu mencapai 6,95 tahun.
Artinya, kata dia, banyak warga belum menuntaskan pendidikan dasar, bahkan sebagian belum memiliki ijazah formal.
Dia mengatakan kondisi itu banyak terjadi pada kelompok usia 25 tahun ke atas, yang putus pendidikan akibat faktor ekonomi, akses, atau kondisi sosial lainnya.
Oleh karena itu, pihaknya merancang program ini untuk membentuk kelompok belajar di setiap desa.
Setiap kelompok akan melibatkan 100 warga belajar dengan dukungan berbagai unsur masyarakat.
Ia mengatakan pemerintah daerah melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah desa, tokoh pemuda, serta masyarakat umum, untuk mendukung keberlangsungan kegiatan belajar warga tersebut.
“Kami ingin memastikan tidak ada lagi warga yang tertinggal dalam hal pendidikan, sebagai upaya mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah,” kayanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu Caridin mengatakan program ini menargetkan peningkatan rata-rata lama sekolah menjadi 7,5 tahun dalam waktu dekat.
Dia menyampaikan peningkatan ini langkah awal menuju capaian pendidikan 12 tahun secara menyeluruh pada masa mendatang.
“Pendidikan bukan monopoli anak-anak muda saja. Ini hak semua warga tanpa terkecuali,” ujar dia.